Aku
bukan siapa-siapa.
Aku
hanya manusia yang hina dan tak berdaya
Aku
tak punya apa-apa
Aku
tak mampu membanggakan apa yang ada
Aku
ini kecil, kerdil. Aku tak punya kuasa apapun di bumi yang ku pijak
Keberadaanku,
kepunyaanku, hanya sementara.
Aku
tak lebih dari manusia yang dipinjami banyak nikmat oleh Tuhan.
Semua
yang ada tidak abadi. Semua yang ada bisa saja kembali kapanpun Sang Maha Memiliki memintanya.
Patutnya
aku bersyukur, karena Tuhan Yang Maha Baik meminjamkan apa yang ku ingin dan memberi
yang ku butuh.
Namun
lebih banyak aku mengeluh dan mendikte Tuhan untuk memberi apa yang ku ingin,
memberi kesenangan duniawi.
Hingga
aku lupa diri. Hingga aku tenggelam dalam permainan dunia yang mengelabui hati.
Sampai
akhirnya aku terjatuh. Jatuh dalam kenistaan yang ku buat sendiri.
Jatuh
dalam angan yang tak bertepi, hingga aku merasa tak ada pegangan lagi.
Dan
Tuhan menunjukan kuasa-Nya. Dan Tuhan menunjukan keperkasan-Nya.
Dan
Tuhan memberika rahmat-Nya. Dan Tuhan menolong hamba-Nya.
Aku
bangkit meski rapuh, mencoba berjalan meski tertatih.
Aku
sadar selama ini telah lari dari yang seharusnya ku cintai.
Aku
berpegang pada tiang yang salah. Aku bersandar pada yang tak pasti.
Seharusnya
dari dulu ku sadari tentang keberadaan-Nya,
hingga
ku pelajari tentang keesan-Nya.
Karena
memang hanya Ia,
Tuhan Semesta Alam yang mampu memberi dan
mengambil kembali.
Saidah
Be First to Post Comment !
Posting Komentar