Sudah setahun lebih, Marni dan Ayahnya tidak bertegur sapa.
Padahal keduanya hidup bersama dalam satu rumah di sudut desa Angin Semilir.
Semua itu berawal dari ulah Marni. Pernikahannya yang gagal,
menjadikan ia janda liar. Sering menggoda suami orang. Berkali-kali ia
didatangi istri-istri suami yang digodanya, mulai ada yang sekedar mencaci
bahkan ada yang sampai memukuli.
Marni merasa dikecewakan oleh laki-laki, dia menjadi janda
karena ditinggal selingkuh suaminya dengan wanita lain. Karena itu, Marni
merasa ingin menyebarkan rasa sakit hatinya ke semua orang, membalas dendam.
Ayahnya sudah berulang kali menegur, tapi ia juga tidak
berubah. Akhirnya ayah Marni memilih diam, tak menegur, tak bercakap-cakap
bahkan tak tersenyum pada anak sematawayangnya sendiri. Menurutnya diam adalah
emas. Emas yang dapat memberikan pelajaran bagi orang.
Kali ini Marni semakin menjadi-jadi, warga sudah resah
dengan perbuatannya. Dan akhirnya mereka datang berbondong-bondong ke rumah
Marni melakukan pengusiran. Ayahnya yang memilih diam, malah membuat warga
marah semakin anarkis. Karena seperti pendapatnya tak digubris.
Marni dan Ayahnya kewalahan. Setelah sekian lama, untuk
pertama kalinya Ayah Marni berkata , "Ayah Maafkan kamu, Jadilah Seorang
Ibu. Berjanji Untuk Ayah"
Kata pertama dan terakhir yang Marni dengar pada saat itu,
warga yang brutal melemparkan benda benda keras dan banyak menghantam Ayah
Marni, dan batu besar menghantam kepalanya , maka tumbanglah Ayah Marni
bersimbah darah. Darah pengorbanan untuk melindungi putrinya dalam dekapan
sendiri.
Sejak saat itu Marni pergi jauh, mengasingkan diri dan
memperbaiki pribadinya. Serta mendirikan Komisi Perlindungan Perempuan.
"Silence is not good enough"
-Doddy Rakhmat-
#CeritaMini #ParterInWrite #JumatReligi
kalo diam belum tentu emas, yang tentu emas apa mbak? :D
BalasHapusbagus ceritanya :D
diam memang blm tentu emas, konteksnya tdk boleg diletakkan sembarangan :D
BalasHapusMas Taufiq Rohman : yang emas ya emas hehe. Terima kasih, ini karyanya teman saya Doddy Rakhmat di doddyrakhmat.com :))
BalasHapusMba Aritunisa : Iya. Harus pada tempat yang tempat ya, Mba. Makasih udah mampir :)