JATUH CINTA KARENA TERBIASA ITU BAHAYA?

on
7/24/2017




"Beneran?"
"Masa sih?"
"Emang tuh bener!"
"Enggak ah!"
"Apa banget dah ini!"
"Ha-ha-ha..."
Yang mana reaksi mu saat pertama kali membaca judul tulisan ini?
Tim bingung, tim udah nyaman tapi gak lanjut atau tim lulus ke pelaminan nih?
Jatuh cinta itu memang perkara paling ajaib yang pernah ada ya.
Satu senyuman dari si doi aja udah bisa bikin jantung rasanya mau copot. Dan tiba-tiba seperti ada kupu-kupu yang lagi terbang di perut. Ajaib gitu deh rasanya.
Itu baru disenyumin aja.
Gimana disapa? Diajak ngobrol?
HWA!
Oke, balik lagi ke topik tentang 'jatuh cinta karena terbiasa itu bahaya?'
Gimana menurut mu?
Menurut ku sih.....IYA.
Kenapa?
Pertama, bikin status jadi gak jelas - hubungan jadi gak enak - akan sering bilang 'CUMA'.
Hal yang umumnya terjadi adalah pada persahabatan pria dan wanita. Selalu aja akan ada kasus, salah satunya memendam perasaan. Walau mencoba baik-baik aja, tapi hati rasanya kebakaran kalau lihat dia sama yang lain. Lalu, mulailah menjadi sosok protektif dan baperan.
"Jadi selama ini kamu CUMA anggap aku sahabat?" kata si protektif dengan nada setengah kesal.
"Kenapa cemburu? Aku kan CUMA sahabat kamu," kata si baperan dengan wajah senyum yang dipaksakan.
Yang kayak gitu memangnya gak BAHAYA?
KASIHAN HATI KAMU.
Mau bahagia kok malah merasa bersalah?
Efek sampingnya apa?
Kamu akan jadi punya penyakit hati. Salah duanya ya itu, protektif dan baperan. Belum lanjutannya dari si protektif dan baperan itu.
Mau ngomong tapi takut dia jadi jauh.
Mau gak ngomong rasanya kok pedih.
Iya apa iya?
Kedua, bikin kamu ketergantungan karena terlanjur nyaman - kadang bikin kamu jadi menutup mata dengan hal lain.
Kamu dan dia dekat karena terbiasa sama-sama, nyaman, lalu 'oke kita pacaran'. Padahal sebenarnya, kamu punya kriteria untuk 'si dia' yang akan mengisi hati kamu, menjadi 'the one & only' buatmu. Lalu mulailah logika dan hatimu berdebat hebat. Lagi.
MISALNYA :
"Nyari yang bikin nyaman itu gak gampang, woi!" ucap hati.
"Tapi dia gak sesuai kriteria. Katanya mau yang rajin sholat, lah dia kan sholatnya aja masih bolong-bolong," logika bersuara.
"Nanti kan bisa berubah, dia tuh paling bisa ngertiin gue," hati tetep keukeuh.
"Dikira berubah gampang? Iya sekarang lagi sayang-sayangnya, apa yang kamu mau dia turutin. Pas lagi pudar tuh rasa gimana?" logika juga keukeuh.
"Kriteria itu gak terlalu penting!" hati jadi sewot.
"Lah dikau nyusun kriteria harus begini begitu, bukannya yang 'begini begitu' yang dikau yakini akan membuat dikau nyaman?" tanya logika.
"Iya sih, tapikan ... Kalau ketemu lagi orang kayak dia. Kalau enggak?" hati masih enggan mengalah.
"Sis, buat urusan dunia kriteria bolehlah dinego. Buat urusan akherat, aduhai tak lah. Jangan asal lah buat kriteria akherat," logika mulai nakut-nakutin.
dan teruslah begitu.
BAHAYA KAN?
Karena kalau udah telanjur nyaman, kita suka membuat pembenaran sendiri atas sikap yang keliru.
Iya emang. Hati gak (sepenuhnya) salah, karena yang nyaman emang penting. Tapi jangan sampai itu semua karena 'telanjur'.
Akhirnya malah bikin kamu jadi menutup mata.
Nyaman itu bibit cinta. Makanya kudu hati-hati. Jangan sampai dicintai karena keadaan yang 'telanjur'.
Maksudnya apa sih 'telanjur'?
Menurut KBBI online, telanjur itu artinya terlewat dari batas atau tujuan yang ditentukan.
Ya kayak kamu. Niatnya cuma teman eh kelewatan.
Memangnya mau?
Belum lagi kalau putus. Kamu masih sangat terobsesi bahwa dia adalah yang paling tepat buatmu. Kamu jadi susah move-on.
Terus gimana kamu mau membina hubungan baru?
Jangan sampai deh ya, udah sama yang baru tapi masih mikirin yang lama.
BAHAYA KAN?
Malah bikin kamu punya celah untuk gak setia. Atau malah menjerumuskan kamu ke dalam perselingkuhan. Gak mau kan?
Kok dari tadi nakutin terus sih?
Eh itu fakta loh. Bukan nakutin.
Jadi jatuh cinta karena terbiasa itu gak boleh? Gak baik atau gimana?
Jatuh cinta karena terbiasa boleh kok. Asalkan, kamu sama dia dapat membangun cinta di atas ke-telanjur-an itu.
Maksudnya gimana?
It's okay awalnya kita hanya sebatas teman. It's okay kita saling nyaman lalu memulai hubungan. Tetapi, kita harus memulai hubungan itu dengan membangun cinta. Bukan sekadar melanjutkan ke-telanjur-an itu.
Eh tapi poin paling pentingnya adalah
kamu sama dia HARUS SAMA - SAMA SINGLE YA!
JANGAN 'UDAH TERBIASA' SAMPAI JADI NYAMANYA SAMA SUAMI ORANG. JANGAN!
ITULAH BAHAYA YANG PALING HAKIKI.
*capslock gak nyantai*
Sekali lagi, ini adalah opiniku. Tapi bukan opini berdasarkan khayalan atau kekhawatiran semata ya. Ini ada kisah nyatanya. Aku hanya berusaha ambil 'inti sari'.
Udah paling aman memang jaga hati. Temenan jangan banyak baper.
Buat laki-laki :
Hey kamu, kalau udah nyaman sama temanmu dan sudah pastikan kalau dia itu SINGLE, sok gih dilamar aja. Daripada jadi bahaya mending jadi BAHAGIA.
Buat perempuan:
Kamu juga, kalau udah nyaman sama temanmu tapi dia gak kunjung ngelamar. Cukupilah perasaan itu. Tetap baik tanpa baper ya.
Eh tapi kalau kamu mau tanya ke dia tentang perasaannya biar jelas, boleh kok. Jadi kalau seumpama dia NO kan kamu jadi bisa cepat move-on. Tapi tetap elegan ya! Jangan kesel sambil ngedumel.
Iya tahu itu sulit. Tahu kok tahu. Usaha aja dulu ~
JAGA HATI itu sulit.
JAGA JARAK juga sulit.
Kamu pilih sendiri deh, sulit mana yang lebih mau kamu jalani.
Daripada sulit, mending sweet - sweet.
Gih buru lamar!