Hallo... apa kabar? Malam ini gue pengen share
sesuatu, tapi bingung apa? Terus buka-buka laptop eh nemu mentahan film
“ABNORMAL”, tugas kuliah yang cukup asyik meski capek. Jadi, gue putusin buat
cerita di balik “ABNORMAL” aja deh.
Ini
adalah penampakan poster film ABNORMAL.
Sebenernya gak pernah
kepikiran untuk bisa nulis naskah film drama misteri kriminal kaya ABNORMAL
ini. Ide cerita awal dari film inipun bukan bermula dari kepala gue, tapi dari
kepala temen gue, Putri Fadhilah Fasya alias Uti. Kalo dari kepala gue, hampir
bisa dipastikan pasti ceritanya soal cinta. But,
this is a love story juga sih aslinya. Cuma dikasih sentuhan misteri
kriminal gitu, tentang kematian beberapa orang secara misterius. Hebat ya Uti,
bisa mikir seliar ini.
Akhirnya berkolaborasilah gue
sama Uti di suatu siang yang cerah di kediamannya, awal pertama naskah ABNORMAL
dibuat. Uti mempercayakan pada gue untuk menulis naskahnya dan merangkai
kalimat-kalimat yang dipakai dalam dialog ini. Ini salah satu dialog yang ada dalam ABNORMAL.
ADRIAN
Bunga, ketika cinta mampu membuat seseorang
melakukan apapun demi yang dicintainya, dan disaat inilah aku membuktikannya sama kamu.
Jangan ketawa ya liat dialog
ini. Hahaha. Masa film drama misteri kriminal ada dialog se-sweet ini sih. Tapi
aslinya ini film emang tentang CINTA. Cinta yang buta, cinta yang rela
berkorban, bahkan sampai nyawa jadi taruhannya. Inilah kisah Adrian yang sangat
mencintai seorang gadis bernama Bunga, yang ternyata menderita psikopat dibalik
kesempurnaan ragawinya. Dan ini adalah dialog Adrian ketika dia merasa telah
berhasil menyembuhkan Bunga dari trauma masa lalunya. Tapi pada akhirnya,
Adrian juga harus meregang nyawa di tangan Bunga.
Dalam pembuatan naskah ini,
gue sama Uti banyak minta pendapat dari orang yang udah lama berkecimpung dalam
dunia film. Dari teman gue yang emang kuliah Cinematography, Kak Tantyo, yang
ngasih segudang pendapat dan contoh cerita kriminal yang jauh lebih liar dari
yang gue dan Uti buat. Terus kita juga dapat masukan-masukan dari temen-temen
Iyeng, sang sutradara film ini, yang emang udah biasa bikin film indie (maaf
gue lupa namanya). Akhirnya, jadilah naskah film ABNORMAL ini.
Pembuatan film ini jelas
masih panjang. Dari naskah yang bisa dibilang
bahan mentah ini, gue, Uti, Aldini, Gilang, Esti, Iyeng, dan Dicky berusaha
untuk mengolahnya menjadi sebuah cerita yang matang. Cerita yang hidup. Cerita
yang punya nyawa. Titik point-nya adalah PEMAIN alias AKTOR/AKTRIS yang
terlibat dalam memerankan tokoh dalam film ABNORMAL ini adalah mereka yang bisa
membawa tokoh-tokoh yang gue dan Uti buat hidup di dalam jiwa mereka. Dan itu
bukan perkara mudah, apalagi kita semua ini masih mahasiwa. Jelas sangat
terbatas soal dana. Gak mungkin kita bisa bayar aktris bertarif mahal yang
jelas aktingnya gak usah ditanya lagi. Yaaa, karena ini pun film untuk tugas
kuliah, kita meminta tolong pada teman-teman kita untuk bisa terlibat dalam
film ini. Siapa tahu, justru dari sini
kita bisa tahu bakat terpendam temen-temen, hehehe.
Akhirnya kita pun
memberdayakan diri kita pribadi untuk terlibat memerankan tokoh yang ada dalam
film ABNORMAL ini, selain pemeran utama yang memang bukan berasal dari kelompok
film kita.
Azhari Al Ammari berperan
sebagai Adrian
Aldini Putri Amanda berperan sebagai
Bunga
Rafli Alim Ulama berperan
sebagai Indra
Muhammad Iqbal Faried
berperan sebagai Tomi
Yeni Rahmawati berperan sebagai
Iyeng
Dicky Subadra berperan sebagai
ayah Bunga
Saidah Chumairoh berperan sebagai ibu
Bunga
Putri Fadhilah Fasya berperan sebagai
Psikiatri
Yang digarisbawahi itu adalah
kelompok kita, DOREMI PRODUCTION. Film ini pun gak lepas dari bantuan banyak
pihak yang tulus ikhlas ngebantu kita meski hanya diberi ucapan “terima kasih”
dan sedikit uang lelah. Terima kasih banyaaaak J
Setelah naskah udah siap,
pemain udah ada, saatnya proses shooting. Proses shooting ini sangaaaaat
melelahkan. Lelah raga, lelah pikiran, lelah uang, lelah waktu.
Lokasi : Perpustakaan IPB Dramaga. |
Me & Dicky. (tapi sayang adegan ini dibuang dan akhirnya RE-TAKE) |
DOREMI
PRODUCTION
(Aldini,
Esti, Gilang, Saidah)
(Iyeng,
Uti)
|
Bagi waktu kuliah sama
shooting. Bagi waktu ngerjain tugas yang lain sama shooting, ternyata super
merepotkan yaaa. Merengut sedikit kebebasan waktu berhaha hihi bersama
teman-teman. Tapi, ya namanya demi tugas. Harus dilaksanakan meski hari sabtu
minggu yang harusnya merebahkan tubuh jadi harus melek sampe pagi demi proses
shooting.
Kita emang bukan tim
profesional. Kita masih sangaat amatiran. Masih ngeraba-raba tentang dunia film
ini. Masih belajaar. Tapi, banyak banget pelajaran yang akhirnya jadi pengalaman
yang gak akan pernah dilupain. Proses ini istimewa banget, karena dari sini
akhirnya gue memutuskan untuk mengejar impian gue jadi penulis. Semoga
tercapai, bantuin AAMIIN yaaaa. Hehe J
Segini aja deh cerita dibalik
ABNORMAL-nya, nanti kalo kepanjangan malah bosen. Terima kasih untuk telah
meluangkan waktunya membaca cerita ini. Kalo penasaran sama filmnya, InshaAllah
kalau jaringannya mantep akan diupload deeeh. Hehe (kaya ada yang penasaran
aja).
CUPLIKAN
ADEGAN
Adrian dan Bunga |
Adrian dan Bunga |
Ibu Bunga |
Bunga
dan Tomi
|
Indra dan Iyeng |
Ayah dan Ibu Bunga |
Adrian
dan Psikiater
|
Thank you so much,
Saidah
Kren... jadi penasaran ingin nononton filmnya... hehehe.
BalasHapusMakasih Mas Eky Rizky :)
HapusPengen upload ke youtube tapi lumayan banget nungguinnya hehe. Filenya lumayan gede.
Btw, makasih ya udah mampir :))