CERITA DI BALIK “ABNORMAL”

on
9/18/2014




Hallo... apa kabar?  Malam ini gue pengen share sesuatu, tapi bingung apa? Terus buka-buka laptop eh nemu mentahan film “ABNORMAL”, tugas kuliah yang cukup asyik meski capek. Jadi, gue putusin buat cerita di balik “ABNORMAL” aja deh. 


Ini adalah penampakan poster film ABNORMAL.

Sebenernya gak pernah kepikiran untuk bisa nulis naskah film drama misteri kriminal kaya ABNORMAL ini. Ide cerita awal dari film inipun bukan bermula dari kepala gue, tapi dari kepala temen gue, Putri Fadhilah Fasya alias Uti. Kalo dari kepala gue, hampir bisa dipastikan pasti ceritanya soal cinta. But, this is a love story juga sih aslinya. Cuma dikasih sentuhan misteri kriminal gitu, tentang kematian beberapa orang secara misterius. Hebat ya Uti, bisa mikir seliar ini. 

Akhirnya berkolaborasilah gue sama Uti di suatu siang yang cerah di kediamannya, awal pertama naskah ABNORMAL dibuat. Uti mempercayakan pada gue untuk menulis naskahnya dan merangkai kalimat-kalimat yang dipakai dalam dialog ini.  Ini salah satu dialog yang ada dalam ABNORMAL.

ADRIAN
Bunga, ketika cinta mampu membuat seseorang melakukan apapun demi yang dicintainya, dan disaat inilah aku membuktikannya sama    kamu.

Jangan ketawa ya liat dialog ini. Hahaha. Masa film drama misteri kriminal ada dialog se-sweet ini sih. Tapi aslinya ini film emang tentang CINTA. Cinta yang buta, cinta yang rela berkorban, bahkan sampai nyawa jadi taruhannya. Inilah kisah Adrian yang sangat mencintai seorang gadis bernama Bunga, yang ternyata menderita psikopat dibalik kesempurnaan ragawinya. Dan ini adalah dialog Adrian ketika dia merasa telah berhasil menyembuhkan Bunga dari trauma masa lalunya. Tapi pada akhirnya, Adrian juga harus meregang nyawa di tangan Bunga.

Dalam pembuatan naskah ini, gue sama Uti banyak minta pendapat dari orang yang udah lama berkecimpung dalam dunia film. Dari teman gue yang emang kuliah Cinematography, Kak Tantyo, yang ngasih segudang pendapat dan contoh cerita kriminal yang jauh lebih liar dari yang gue dan Uti buat. Terus kita juga dapat masukan-masukan dari temen-temen Iyeng, sang sutradara film ini, yang emang udah biasa bikin film indie (maaf gue lupa namanya). Akhirnya, jadilah naskah film ABNORMAL ini. 

Pembuatan film ini jelas masih panjang. Dari naskah yang  bisa dibilang bahan mentah ini, gue, Uti, Aldini, Gilang, Esti, Iyeng, dan Dicky berusaha untuk mengolahnya menjadi sebuah cerita yang matang. Cerita yang hidup. Cerita yang punya nyawa. Titik point-nya adalah PEMAIN alias AKTOR/AKTRIS yang terlibat dalam memerankan tokoh dalam film ABNORMAL ini adalah mereka yang bisa membawa tokoh-tokoh yang gue dan Uti buat hidup di dalam jiwa mereka. Dan itu bukan perkara mudah, apalagi kita semua ini masih mahasiwa. Jelas sangat terbatas soal dana. Gak mungkin kita bisa bayar aktris bertarif mahal yang jelas aktingnya gak usah ditanya lagi. Yaaa, karena ini pun film untuk tugas kuliah, kita meminta tolong pada teman-teman kita untuk bisa terlibat dalam film ini.  Siapa tahu, justru dari sini kita bisa tahu bakat terpendam temen-temen, hehehe.

Akhirnya kita pun memberdayakan diri kita pribadi untuk terlibat memerankan tokoh yang ada dalam film ABNORMAL ini, selain pemeran utama yang memang bukan berasal dari kelompok film kita.
Azhari Al Ammari berperan sebagai Adrian
Aldini Putri Amanda berperan sebagai Bunga
Rafli Alim Ulama berperan sebagai Indra
Muhammad Iqbal Faried berperan sebagai Tomi
Yeni Rahmawati berperan sebagai Iyeng
Dicky Subadra berperan sebagai ayah Bunga
Saidah Chumairoh berperan sebagai ibu Bunga
Putri Fadhilah Fasya berperan sebagai Psikiatri

Yang digarisbawahi itu adalah kelompok kita, DOREMI PRODUCTION. Film ini pun gak lepas dari bantuan banyak pihak yang tulus ikhlas ngebantu kita meski hanya diberi ucapan “terima kasih” dan sedikit uang lelah. Terima kasih banyaaaak J

Setelah naskah udah siap, pemain udah ada, saatnya proses shooting. Proses shooting ini sangaaaaat melelahkan. Lelah raga, lelah pikiran, lelah uang, lelah waktu.

Lokasi : Perpustakaan IPB Dramaga.

Me & Dicky. (tapi sayang adegan ini dibuang dan akhirnya RE-TAKE)

DOREMI PRODUCTION
(Aldini, Esti, Gilang, Saidah)
(Iyeng, Uti)

Bagi waktu kuliah sama shooting. Bagi waktu ngerjain tugas yang lain sama shooting, ternyata super merepotkan yaaa. Merengut sedikit kebebasan waktu berhaha hihi bersama teman-teman. Tapi, ya namanya demi tugas. Harus dilaksanakan meski hari sabtu minggu yang harusnya merebahkan tubuh jadi harus melek sampe pagi demi proses shooting.
Kita emang bukan tim profesional. Kita masih sangaat amatiran. Masih ngeraba-raba tentang dunia film ini. Masih belajaar. Tapi, banyak banget pelajaran yang akhirnya jadi pengalaman yang gak akan pernah dilupain. Proses ini istimewa banget, karena dari sini akhirnya gue memutuskan untuk mengejar impian gue jadi penulis. Semoga tercapai, bantuin AAMIIN yaaaa. Hehe J
Segini aja deh cerita dibalik ABNORMAL-nya, nanti kalo kepanjangan malah bosen. Terima kasih untuk telah meluangkan waktunya membaca cerita ini. Kalo penasaran sama filmnya, InshaAllah kalau jaringannya mantep akan diupload deeeh. Hehe (kaya ada yang penasaran aja).

CUPLIKAN ADEGAN
Adrian dan Bunga

Adrian dan Bunga

Ibu Bunga

Bunga dan Tomi


Indra dan Iyeng

Ayah dan Ibu Bunga


Adrian dan Psikiater



Thank you so much,

Saidah










2 komentar on "CERITA DI BALIK “ABNORMAL”"
  1. Kren... jadi penasaran ingin nononton filmnya... hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Mas Eky Rizky :)
      Pengen upload ke youtube tapi lumayan banget nungguinnya hehe. Filenya lumayan gede.
      Btw, makasih ya udah mampir :))

      Hapus