Cerita Tentang Haji Backpacker

on
10/10/2014


Siapa yang belum tau kalo @987Genfm sering ngadain kuis yang hadiahnya udah pasti keren? Kayanya semua masyarakat twitter udah tahu dan paham gimana cara ikutannya.

Dan, Senin siang kala itu. Tepat seminggu yang lalu, seperti biasa gue memantau timeline gue, siapa tahu ada mention dari someone special atau ada kuis yang asik banget. And tadaaaa, GenFm ngadain kuis yang hadiahnya tiket nonton film #HajiBackpacker. Aaaaaa dan gue pun langsung ikutan!

Posisi gue saat itu lagi di mobil sambil dengerin GenFm.
Dan pas banget, kuisnya adalah twitpic kalo gue lagi dengerin siaran GenFm. Maka, gue pun twitpic seperti ini ...



Dan langsung gue posting di twitter.
Lalu melanjutkan kembali aktivitas gue.

Beberapa waktu kemudian, gue kembali bermain dengan dunia maya. Daaaan, gue kanget banget difollow GenFm. OMYGOD! Pas gue scroll ke atas, ternyata gue menang kuis #GenBagiBagi ..... Waaaaah, Alhamdulillah...

Ceritapun berlanjut ke hari Kamis, dimana gue ke kantor GenFm di daerah kuningan untuk mengambil hadiah, 4 tiket nonton #HajiBackpacker. Sampe disana, disambut dengan ramah oleh front officer nya. Prosesnya mudah dan gak berbelit dan akhirnya, hadiah ini sudah di tangan. Thank you so much, GenFm! love you!

Cerita belum selesai sampai disana. Hari minggu siang, gue menggunakan tiket freepass dari GenFm buat nonton #HajiBackpacker bareng keluarga gue. Bareng Mama, dan kedua adik gue.
Kita datang sekitar sepuluh menit sebelum acara dimulai. Alhamdulillah gak terlambat dan bisa menikmati film dengan komplit!

Dan gue mau sedikit ngebahas film #HajiBackpacker ini yang menurut gue, a good story. And I'm really love it. 


Gue gak akan bahas mendalam tentang teknik pengambilan gambar maupun ilutrasi yang disuguhkan film ini. Komentar gue: baik, namun belum cukup apik. Masih ada beberapa potongan gambar yang rasanya kurang pas dan begitu tiba-tiba nyambung ke potongan lainnya. But, over all is nice.

9 negara, 1 tujuan.
Semua itu bernama perjalanan.
Bukan hanya sekedar perjalanan kaki yang melangkah, tetapi lebih pada perjalanan hati menuju cahaya Tuhan, cahaya Allah swt.

Banyak pelajaran baik yang bisa dipetik dari film ini. Pelajaran tentang keimanan. Tentang kepasrahan manusia akan takdir baik maupun takdir buruk dari penciptanya, Allah swt.

Film ini, membuka mata hati yang berakhir pertanyaan dalam diri. Sudahkah kita menjadi muslim yang baik? Muslim yang taat pada Allah? Muslim yang berserah atas setiap takdir baik dan takdir buruk? Muslim yang senantiasa bersyukur? Muslim yang melaksanakan rukun iman serta rukun islam bukan hanya perkara kewajiban tetapi didasari cinta, cinta pada Allah swt? Sudahkah kita seperti itu?

Mada (Abimana) merasa kecewa atas takdir yang Tuhan berikan padanya. Ia marah dan pergi meninggalkan Indonesia. Meninggalkan sakit hatinya, meninggalkan keluarganya, dan mencoba meninggalkan Tuhannya. Kaki membawanya kesembilan negara dengan sembilan cerita sebelum akhirnya, Allah membimbing langkahnya menuju rumah-Nya, baitullah Mekkah, Arab Saudi.

Dari intisari singkat itu ada kesimpulan sederhana, bahwa sebenarnya kemanapun kaki kita melangkah di bumi ini entah pada jalan yang baik maupun yang sesat, pada akhirnya (sebenarnya) kita tengah berjalan menuju Allah, menuju Tuhan kita.

Ada kalimat yang membuat gue tertegun. Saat Sofia (Dewi Sandra) bertemu Mada (Abimana) di India. Tentang pertanyaan Mada, kenapa Sofia yang meninggalkannya? Padahal ia begitu yakin bahwa mereka berjodoh. Karena sebelum Mada akhirnya melamar Sofia, ia melakukan sholat dan bermunajah pada Allah. Dan dengan tenang Sofia menjawab :

(kira-kira intinya begini)
Kamu yakin itu petunjuk? Bukan hasrat kamu yang begitu menggebu? Kamu tahu Mada, ketika seseorang begitu menginginkan sesuatu, ia merasa Tuhan mendukungnya. Namun ketika terjadi sesuatu yang tidak diharapkannya, ia merasa Tuhan meninggalkannya.

Dan benar sekali. Terkadang kita menghubung-hubungkan sesuatu yang berkaitan dengan yang kita harapkan. Kita merasa semesta mendukung apa yang kita inginkan. Dan kita begitu kecewa ketika jawabannya tak sesuai dengan yang kita damba.
Sekali lagi! Gue dapetin hikmah yang baik dari film ini. Banyak makna tersirat yang menggugah hati. Tentang manusia dan hidupnya, dan takdirnya dan keimanannya.

Ada tiga momen yang mampu membuat gue meneteskan air mata.

Pertama ketika Mada sedang duduk-duduk di pelataran masjid di India. Ia melihat seorang kakek yang duduk di kursi roda dan hendak menunaikan sholat. Sang kakek, dalam keadaan lemah (dalam pandangan kita sebagai manusia sehat), tapi ia tidak melalaikan sholatnya. Ia tetap beribadah meski dalam keadaan payah. Sedangkan kita? Dalam keadaan raga yang sempurna, sering kali kita melalaikan sholat karena alasan malas. Astagfirullah :’(

Kedua, saat Mada ditawan pasukan Iran. Mada diinterogasi, ditanya tentang identitas dirinya. Apakah dia kaum Israel? Lantas Mada jawab bukan, dan pasukan Iran kembali bertanya apakah dia muslim? Dan Mada jawab ‘YA’. Kemudia ia ditantang untuk membaca Al-Quran, surah Yassin. Dan lagi-lagi disana gue menangis. Terlebih saat orang Iran tersebut mengatakan ‘you are good muslim’. Kita? Silahkan jawab sendiri.

Ketiga, momen dimana akhirnya Mada berada di Mekkah, Arab Saudi. Menebus penyesalannya, mau minta maaf sama ayahnya yang sudah meninggal dan dikubur bersama ribuan jemaah haji yang meninggal disana. Flashback kisah Mada dan ayahnya bikin gue kembali menangis :'( . Tentang kasih sayang seorang ayah yang tak lekang oleh waktu. Kenangan tentang keluarga yang membekas dalam ingatan seorang Mada yang pernah berusaha melupakan keluarganya. It’s so sad..

Dan sungguh film ini gue rekomendasikan buat seluruh muslim dan muslimah, khususnya Indonesia. Semoga siapapun yang menonton bisa dapetin hikmah luar biasa seperti yang gue dapetin. InshaAllah.

Dan sekali lagi, gue mengucapkan banyak terimakasih buat @987GenFM dan tentunya film Haji Bacpacker. Kalian sukses!!!!!

Kak Dewi Sandra, Kak Laudya Cyntia Bella, Kak Laura Basuki, kalian cantik sekali!
Kak Abimana, kamu keren!



Saidah
Be First to Post Comment !
Posting Komentar