Suasana riuh.
Hati si bedebah bergemuruh.
Melepaskannya dengan ketukan palu acuh. Susana semakin menggila. Bedebah pun angkat bicara. Mencoba menenangkan massa Yang tak puas dibuat olehnya. Tak terima. Bedebah itu berpura-pura adil. Padahal sudah sering dipanggil oleh bedebah bedebah lain yang sama berpikiran kerdil.
Mencoba bermain dengan hukuman.
Hukum seperti mata uang.
Diperjualbelikan, kadang naik, kadang turun. Sesuai dengan permintaan.
Si Bedebah itu menyimpan banyak mata uang.
Ya, Si Bedebah Pembawa Palu berkedok adil tapi palsu.
Melepaskannya dengan ketukan palu acuh. Susana semakin menggila. Bedebah pun angkat bicara. Mencoba menenangkan massa Yang tak puas dibuat olehnya. Tak terima. Bedebah itu berpura-pura adil. Padahal sudah sering dipanggil oleh bedebah bedebah lain yang sama berpikiran kerdil.
Mencoba bermain dengan hukuman.
Hukum seperti mata uang.
Diperjualbelikan, kadang naik, kadang turun. Sesuai dengan permintaan.
Si Bedebah itu menyimpan banyak mata uang.
Ya, Si Bedebah Pembawa Palu berkedok adil tapi palsu.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar