Alia berjalan mondar-mandir di sudut rumah sakit. Raut wajahnya bingung, sesuatu telah mengusik pikirannya. Sesekali ia celingukan ke dalam sebuah kamar. Melihat seseorang mirip dirinya sedang terbaring lemah tak berdaya.
Perasaannya campur aduk. Entah setan apa yang membisikinya hingga memiliki ide tak waras menyangkut nyawa saudara kembarnya. Sudah lebih dari setahun Agia divonis dokter menderita kanker otak dan sudah seminggu Agia koma setelah melakukan kemotherapy.
"Hhhh..." Alia menghela nafas. Setitik air mata jatuh di pipinya. Sejenak ia pejamkan mata. Terbayang wajah Agia yang sedang menderita menahan sakit luar biasa. Alia tak tega melihat saudara kembarnya terus menerus merasakan sakit. Sudah berbagai cara ditempuh keluarganya untuk menyembuhkan Agia, namun kesehatannya tak juga membaik.
"Maafin aku Gia. Aku cuma gak mau kamu menderita lebih lama karena rasa sakit itu. Aku yakin kamu akan lebih bahagia di alam sana."
Dengan cepat Alia mencopot semua alat yang terpasang pada tubuh dan wajah Agia kemudian ia ambil seutas tali untuk menjerat leher Agia. Merasa cukup ia singkirkan tali itu, dilihatnya wajah saudara kembarnya yang malang. Agia yang sedang berjuang kini justru harus berpulang. Bukan karena kalah dengan penyakit tapi karena dibunuh saudara kembarnya sendiri.
Alia histeris, ia ketakutan. Ia telah melakukan suatu kesalahan besar. Ia menangis sejadi-jadinya memohon agar Agia tak jadi mati. Ia guncang-guncangkan tubuh Agia, namun tak ada reaksi. Sedetik kemudian Alia tertawa, merasa telah menjadi penyelamat Agia dari ganasnya penyakit kanker.
Terus begitu. Alia mulai depresi. Rasa takut dan senang silih berganti merasuki jiwanya.
"Gia kamu jangan bercanda. Kamu belum mati kan, Gi?"Diguncang-guncangnya tubuh Agia, namun tak ada reaksi.
"Gak usah pura-pura mati kamu." Alia mengambil jarum infus, ditusuk-tusuknya tangan, kaki, wajah, dan seluruh tubuh Agia. Berharap Agia merasakan sakit dan terbangun. Namun sayang, Agia telah mati. Dan Alia harus membayar semua kesalahannya.
Saidah
#CeritaMini #PartnerInWrite
Be First to Post Comment !
Posting Komentar