Sebab, Kita Hamba

on
1/28/2015

Begitu sederhana namun terlihat perkasa. Rela berjalan di pagi buta, tengah hari, atau di waktu istirahat setelah lelah bekerja. Jam sibuk tak dijadikannya alasan untuk menunda. Sebab ia paham betul bahwa sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah swt.


Yang dikagumi dari sosoknya, bukan pada penampilannya yang agamis. Namun pada pribadinya yang selalu merasa bodoh dan haus ilmu. Hingga terpancar cahaya hati yang meneduhkan. Bicaranya selalu terjaga, tentang yang patut dan tak patut disampaikan. Pergaulannya pun merata, bukan mengakrabi secuil golongan yang terlihat seirama. Ia merangkul semua. Memetik pelajaran baik, memperbaiki yang keliru, menepis bisikan sesat. Sebab ia sadar bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang lain.

Ia tak sempurna. Dibalik kharismanya, tersimpan cacat cela serta aib karena perjalanan hidupnya. Setiap waktu, senantiasa ia perbaiki langkahnya yang kadang tak lurus. Ia perbaiki tingkahnya yang kadang tak bagus. Ia perbaiki ibadahnya yang masih minus. Semata hanya mengharapkan ridho Illahi atasnya, bukan pada penilaian manusia.

Sebab kita hamba, maka bersikaplah selayaknya hamba.



Saidah
Be First to Post Comment !
Posting Komentar