Cerita ini terinspirasi dari gambar di bawah ini. Gambar yang diberikan admin www.oneweekonepaper.com di grup whatsapp. |
Diam. Hentikan langkah kakimu.
Cukupkan disini. Jangan tanya kenapa aku lakukan ini. Aku hanya tak ingin kamu tersakiti.
Ku bilang jangan beranjak. Jangan angkuhkan egomu. Redam semua hasratmu tentang kilau dunia. Ini bukan tempatmu.
Ku mohon dengarkan aku. Sulitkah bagimu untuk diam saja disini? Jangan takut kesepian, aku temanimu.
Akan ku beri semua pintamu. Kecuali yang satu itu.
Diam, diam. Jangan menangis seperti itu. Jangan meneriaki aku. Aku hanya terlalu takut. Bisakah kamu mengerti? Dewi, tak sadarkah kamu bahwa pesonamu membuat seluruh dunia cemburu. Mereka ingin mengenyahkanmu. Lupakah kamu dengan dongeng putri tidur? Yang diasingkan ke hutan karena cantiknya kalahkan Ratu? Tak takutkah dirimu bernasib sama? Tak takutkah?
Setiap hari, ribuan pasang mata mengintaimu. Mencari celah lengahmu. Mencoba menikammu. Masihkah kamu ingin berpura-pura tak menyadari itu? Masihkah kamu bersikap semua baik-baik saja? Masihkah kamu akan anggap semua ancaman itu hanya canda?
Dewi, mengapa kamu begitu acuh. Tak bisakah mata hatimu melihatku? Aku yang selalu berusaha menjagamu, menjauhkanmu dari rangkaian celaka itu.
Dewi, mengapa masih ingin kamu cari lelaki sempurna yang jelas ilusi semata? Mengapa tak menemukanku yang jelas nyata dan ada.
Dewi, ku mohon jangan keluar rumah!
Saidah
bagus sekali ceritanya.... ini bisa dilanjutkan dan dikembangkan dengan terus menerus...
BalasHapus