Hari ini dapet challenge dari teman-teman oneweekonepaper.com untuk menuliskan kisah paling wow yang ada di facebook. So, sebenernya kalo gak penting-penting banget, rasanya gue gak mau lagi berhubungan sama facebook. Because what? Karena gue gak mau melihat lagi 42 bulan yang pernah gue lewatin bersama seorang laki-laki yang hari ini tepat berusia 23 tahun. Bukan. Bukan karena gue belum move on dari doi. Tapi karena sesuatu yang pernah gue tulis di dinding facebook dengan begitu mesranya selama 42 bulan kebersamaan sama dia, bisa jadi racun di kala hati resah. Gue sadar, gue gak bisa sepenuhnya lepas dari facebook. Karena pekerjaan dan pertemanan masih sangat membutuhkan facebook. Ya setidaknya gue hanya membuka ketika 'harus'. Tapi hari ini, gue terpaksa sedikit mengungkit masa lalu itu. Tentang cinta yang bukan monyet, tentang jarak, tentang setia, tentang menerima apa adanya, tentang diberi dan memberi kebahagiaan, tentang pengorbanan, tentang pertanyaan menyelidiki, dan tentang gue yang gak bisa mendeskripsikan mengapa gue bisa jatuh cinta sama laki-laki itu.
Laki-laki itu kakak kelas gue di SMA. FYI aja, sebelum memutuskan untuk sendiri (yang inshaAllah diridhoi Allah) gue sudah pernah pacaran beberapa kali. Dan pacaran sama kakak kelas itu adalah yang terlama buat gue, 42 bulan alias 3 tahun 6 bulan (bahkan sebenernya lebih). Dan facebook, bisa dibilang penulis sejarah itu. Mulai dari tahun 2008 sampai 2012. Setiap gue menghabiskan waktu sama dia, gue akan menuliskannya di dinding facebook atau di catatan. Dan sepanjang tahun itu, kolom about me tertulis in relationship with. Sampai akhirnya di bulan Mei 2012, gue meniadakan kolom status relationship itu. Dan berusaha meniadakan apa yang pernah gue lewatin sama dia. Semua foto berdua berhasil gue hapus, namun sayangnya apa yang pernah gue tulis dalam dinding facebook, termasuk semua commentnya luput dari 'pembersihan'. Huh.... Sekarang sih, apapun yang pernah gue tulis itu sudah menjadi sejarah. Bahwa dulu, gue pernah begitu sangat disayangi dan menyayangi seorang laki-laki. Bahwa dulu gue pernah begitu dijaga dengan kesetiaan, dirapatkan meski jarak memisahkan, dan diistimewakan. Bahwa dulu pernah ada yang berjuang begitu keras untuk mendapatkan lagi hati gue. Bahwa dulu pernah ada yang memahami gue sampai gue gak paham tentang betapa baiknya dia. Bahwa dulu pernah ada yang selalu bisa maafin gue betapa menyebalkannya tingkah gue. Tanpa masa lalu itu, tentu gak akan ada gue yang sekarang. Semua cerita cinta yang pernah gue lewatin, gue jadiin inspirasi buat menulis.
"Patah hati, sakit hati, gak melulu bikin kita jadi negatif. Kalau kamu kreatif, kamu bisa bikin itu jadi cerita yang menarik dan ekslusif" -
Saidah
Be First to Post Comment !
Posting Komentar