Bagaimana kau merasa bangga, akan dunia yang sementara.
Bagaimanakah bila semua, hilang dan pergi meninggalkan dirimu?
Mengapa banyak manusia yang begitu keras berjuang demi mewujudkan mimpi-mimpinya. Namun di saat yang sama terkadang mereka begitu ringkih dan rapuh dalam pemahaman agama?
Banyak orang yang ketika tersungkur dalam lara, ia tak absen untuk terus berupaya. Hingga ia mereguk bahagia dalam pandangan manusia. Namun kenapa? Ia tak menyadari terkikisnya iman yang harus terjaga dalam hati. Yang setiap hari seharusnya diperbaharui. Yang setiap hari harusnya dijaga hingga mati, bukan dibiarkan mati.
Tak sedikit yang berlomba untuk mengejar gelar dunia. Mencari ilmu hingga ke negeri china. Itu tak salah sebenarnya, namun kenapa ilmu agama yang seharusnya utama selalu diesok-esok?
Apakah keduanya berbeda sehingga tak dijalankan di saat yang sama?
Apakah begitu sulit dan rumit perkara agama hingga belajarnya menunggu tua?
Mengapa kamu selalu memikirkan apa yang telah Tuhan beri?
Tak cukup buktikah hari ini kamu bisa bernafas dan beraktivitas sebagai nikmat yang luar biasa?
Mengapa kamu memikirkan nanti? Bagaimana nanti terjadi jika hari ini saja kamu lalai benahi?
Bukan maksudku menggurui, ini hanya bentuk perenungan diri. Sebab aku mudah lupa dan menulis membuatku ingat bahwa aku pernah ada di titik ini.
Saidah
Be First to Post Comment !
Posting Komentar