Lelaki Menyebalkan

on
1/06/2016
Kadang aku ingin kamu menjauh. Karena aku yang tak bisa jauh darimu, lelaki menyebalkan!


Semenjak tidak lagi ada kamu. Aku seperti kesulitan berimajinasi. Daya khayalku melemah, Aku tak lagi pandai memijak angan atau menerbangkan harap. Aku kehilangan rona-rona dalam lakon yang tak biasa. Aku kehilangan kamu. Kamu, pencerita yang selalu gemar berbagi banyak ambisi. 

"Kamu tahu? Kamu lelaki paling menyebalkan di dunia ini. Tapi, aku sayang!" 

Masih saja. Meski sudah lebih dari satu tahun kita memutuskan untuk berpisah, mencipta jarak di hati. Namamu tak jua pudar terhapus waktu. Kamu selalu jadi orang yang sama, lelaki paling menyebalkan. Kamu menyebalkan karena membiarkan aku jatuh di hatimu. Kamu menyebalkan karena membiarkan aku tersesat terlalu jauh dalam bayanganmu. Kamu menyebalkan karena pada akhirnya aku tak lagi bisa membiarkan diriku berbahagia bersamamu karena jalan kita yang keliru. Dan kamu tetap lelaki paling menyebalkan karena masih saja berada dalam radarku. Membiarkanku tetap menjadi pembacamu. 

Kau terindah. Kan selalu terindah. Aku bisa apa tuk memilikimu?
Kau terindah. Kan selalu terindah. Harus bagaimana ku mengungkapkannya? .... Kau pemilik hatiku.

Sejak bertemu lagi denganmu, lima belas bulan yang lalu. Aku merasa hatiku berhenti di kamu. Kamu tahu itu. Saat itu aku merasa, Tuhan telah mengirimkan kamu untuk melengkapi hidupku. Tiba-tiba kamu ada. Menjadi teman yang paling sulit ku anggap biasa. Kamu menyebalkan. Membuat aku kehabisan waktu hanya untuk memikirkan apakah kamu memiliki perasaan yang sama?

Lagi-lagi. Kamu menjadi lelaki paling menyebalkan. Saat tanyaku terjawab dengan tanyamu yang khusyu. Pertanyaan yang sampai detik ini belum ku jawab dengan pasti. Sebab kamu memberiku pilihan yang sulit. Pilihan yang membuatku tak kuasa untuk tetap bertahan. Kamu tahu, karena kita telah tersesat. Hati kita tersesat jauh. Saling menyelami dan memahami. Hati kita terikat. Namun, waktu belum sampai pada satu kata yang kita inginkan. Kamu ingin aku menunggu. Dan kamu tahu, aku pernah kecewa dengan penantian. Maaf, aku tak lagi mudah dibuai harapan.

Dan kamu masih menjadi lelaki menyebalkan. Karena membiarkan semua tentangmu hilir mudik di kepalaku. Kamu masih menjadi lelaki menyebalkan. Karena membiarkan rindu menelusup sela-sela hatiku. Sungguh, kamu lelaki paling menyebalkan!


Ketika engkau datang mengapa di saatku tak mungkin menggapaimu
Meskipun tlah kau semaikan cinta dibalik senyuman indah
Kau jadikan seakan nyata seolah kau belahan jiwa
Meskipun tak mungkin lagi tuk mennjadi pasangaku.
Namun ku yakini cinta... kau kekasih hati.



Saidah



1 komentar on "Lelaki Menyebalkan"
  1. Bagus cerita saiiiiiid aaaaahhh. Memang, laki laki itu menyebalkan, sabar ya saiiiidaaaah. Puk puk puk

    BalasHapus