Sudah ku coba berkali-kali.
Masih tak ingatkah kamu?
Perjalanan malam itu, tak ku sangka merubah segalanya di antara kita.
Jalanan basah selepas hujan, membuatmu hilang kendali.
Kita terperosok dalam jurang.
Tidak berdaya beberapa hari.
Hingga dokter menyatakan sesuatu yang membuatku merasa sendiri.
Cedera yang terjadi di kepalamu, membuatmu kehilangan sebagian ingatanmu.
Amnesia! Kamu amnesia.
Dan sialnya, kamu tak ingat siapa aku.
Wanita yang baru dua tahun ada dalam hidupmu.
Tidak seperti dia.
Wanita yang selalu kamu ingat dan kamu caei setiap kamu membuka mata.
Dia, wanita yang lebih dulu kamu cintai sebelum aku.
Dia, wanita yang pernah menemani hari-harimu selama sewindu.
Dia, yang kamu pikir adalah calon istrimu.
Apa lagi yang harus ku lakukan?
Apa lagi?
Sulitkah mengingatku. Sulit? Ku rasa sulit
Kenanganmu bersama dia jauh lebih membekas dari kebersamaanmu denganku.
Aku menyerah.
Pada hujan yang jatuh di depan jendela kamar rumah sakit ini, ku sampaikan sesuatu.
Tentang hujan dan kenangan kita.
Tentang hujan yang memisahkan kita.
Dan ku harap hujan pun mampu kembali mempersatukan kita.
"Titik-titik air yang mengendap dalam jendela, membingkai wajahmu yang ku rindu."
Semoga kamu ingat rayuan itu.
Rayuanmu yang kini membuat hujan di hatiku.
Aku merindukan kamu yang dulu.
Saidah
Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf apabila ada kesamaan cerita dan tokoh.
:) Rindu itu..
BalasHapus