Bukan tentang perseteruan.
Yang saling berseberangan dalam medan kalah menang.
Sungguh, aku ingin dia jatuh.
Tenggelam dalam satu peluh, merapal ikhlas namanya.
Tentang terik yang menghangatkan, tentang gelap yang melelapkan. Tentang hati yang ingin ku menangkan, mendekap luruh dalam cinta yang ku ingini.
Dia belum juga jatuh.
Padahal cinta telah patuh.
Resahku tetap pada hati yang separuh.
Menyebut namanya dalam sederet doa yang ku ucap lembut sebelum subuh.
Tuhan, jadikanlah dia.
Satu nama yang lekat di jiwa hingga menua dan tutup usia.
Yang ku sebut cinta selamanya.
Saidah
Be First to Post Comment !
Posting Komentar